Tapi hari ni... meskipun Isnin, aku tak bisa berbual dengannya. Mungkin keadaan tak sesuai dan masa tak mengizinkan.
Tak apalah Teja, sabar ya.
Aku tak biasa tanpa panggilannya. Tapi tak apalah. Nak buat macam mana?
Dari singgahsana ini, ku kisahkan satu hikayat tentang suara hati seorang perempuan. Ku kirimkan pada bayu ke serata buana. Dengarlah riwayat ini, andai kau sudi untuk mengenali seorang perempuan bernama Teja.
No comments:
Post a Comment